Detail Berita

SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA

Jumat, 11 September 2020 09:55 WIB
173 |   -

 

Untuk turut menyelamatkan generasi muda bangsa yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan dari bahaya NARKOBA maka OSIS SMA Negeri 4 Bataeng bekerja sama dengan Komite Sekolah melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan berbahaya lainnya pada hari Sabtu, 15 Desember 2018.  Kegiatan diikuti oleh pengurus OSIS, PMR, Pramuka dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Hadir selaku pemateri adalah bapak Ishak Iskandar, S.KM., M.Ked dari Badan Nasional Narkotika Provinsi Sulawesi Selatan.

Berbicara sekitar 90 menit beliau banyak membagi ilmu kepada peserta tentang penyebab, akibat dan cara menanggulangi bahaya narkoba.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah bahaya narkoba terhadap kesehatan tubuh :

  1. Mengganggu kondisi otak dan tubuh

Narkoba dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani hidup sehat dan mengambil keputusan yang benar. Pengaruh obat-obatan tersebut dapat berlangsung dalam jangka panjang.

  1. Perubahan sel saraf dalam otak

Mengkonsumsi narkoba secara berulang dalam jangka waktu panjang akan memicu perubahan pada sel saraf dalam otak, yang kemudian mengganggu komunikasi antar sel saraf. Bahkan setelah konsumsi dihentikan, efek tersebut akan memakan waktu yang tidak sebentar, untuk dapat benar-benar hilang.

  1. Dehidrasi

Bahaya narkoba jenis ekstasi, efeknya dapat menyebabkan dehidrasi, serta ketidakseimbangan elektrolit. Hal ini kemudian dapat menyebabkan penggunanya mengalami kejang-kejang, serangan panik, halusinasi, sakit pada dada dan perilaku agresif. Jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak otak.

  1. Bingung dan hilang ingatan

Golongan obat-obatan asam gamma-hidroksibutirat dan rohypnol dapat mengakibatkan efek sedatif, kebingungan, kehilangan ingatan, perubahan perilaku, koordinasi tubuh terganggu dan menurunnya tingkat kesadaran.

  1. Halusinasi

Penggunaan mariyuana atau ganja dapat menyebabkan efek samping halusinasi, muntah, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, gangguan kecemasan, kebingungan serta paranoia. Efek jangka panjang mariyuana adalah gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.

  1. Kejang hingga kematian

Bahaya narkoba berupa penyalahgunaan metamfetamin atau lebih dikenal sebagai sabu-sabu, opium, dan kokain, dapat menyebabkan berbagai efek buruk, termasuk perilaku psikotik, kejang-kejang, dan bahkan kematian akibat overdosis.

 

Gangguan kualitas hidup

Jikat seseorang sudah terlanjur mengonsumsi narkoba, maka sudah dapat dipastikan mereka akan mengalami kecanduan. Seseorang yang telah mengalami kecanduan, maka sudah pasti pula mereka akan membutuhkan dosis yang lebih tinggi demi dapat merasakan efek yang sama. Ketika efek narkoba mulai hilang, pengguna akan merasa tidak nyaman sebagai akibat munculnya gejala putus obat dan akan ingin kembali memakainya.

Narkoba yang larut di dalam tubuh akan dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Efek dari obat-obatan bergantung kepada jenis yang dikonsumsi, dosis, durasi pemakaian, dan ukuran tubuh orang yang mengonsumsinya.

Selain berpengaruh pada tubuh, bahaya narkoba juga dapat menyebabkan hal-hal yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Misalnya, kemiskinan karena tidak bisa bekerja dan menghambur-hamburkan uang, bodoh karena tidak bisa belajar, pecandu juga rentan mengalami masalah di kantor, sekolah atau keluarga, kesulitan keuangan, hingga berurusan dengan pihak kepolisian karena melanggar hukum.

Berikut beberapa tanda fisik yang dapat dikenali dari pecandu narkoba:

  • Mata merah dan pupil yang mengecil atau membesar. Mengalami perubahan pola makan, tidur gelisah (mutar-mutar; kepala kadang di utara, kadang di selatan, di timur atau di barat), yang menyebabkan penurunan berat badan atau penambahan berat badan dalam kurun waktu yang singkat.
  • Mengucapkan kata-kata yang membingungkan atau sulit untuk dimengerti.
  • Penampilan fisik yang mengalami perubahan atau ketidak pedulian terhadap penampilan.
  • Mengalami gangguan koordinasi, cedera atau mengalami memar tanpa ada penyebab.
  • Sering mimisan.
  • Bau aneh yang tercium dari mulut, tubuh, ataupun pakaian.
  • Mengalami kejang tanpa adanya riwayat epilepsi.

Selain itu, anak juga bisa mengalami hal seperti:

  • Menjadi lebih tertutup, dan terlihat seperti merahasiakan sesuatu.
  • Berkurangnya minat terhadap hal-hal yang disukai sebelumnya.
  • Tidak memiliki motivasi, tidak fokus dan tampak lesu.
  • Menarik diri, cemas, dan paranoid.
  • Sering bolos sekolah dan nilai-nilai pelajarannya
  • Perubahan lingkungan pergaulan atau memiliki teman-teman baru.
  • Mencuri atau menjual barang-barang yang ada, untuk membeli

SEGERA HENTIKAN PENGGUNAAN NARKOBA


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini